Kisah Inspirasi Hati Anak Kecil yang Tulus Mengubah Perampok Menjadi Baik
Moore
adalah seorang dokter terkenal dan dihormati, melalui tangannya sudah tak
terhitung nyawa yang diselamatkan. Dia tinggal disebuah kota tua di Prancis. 20
tahun yang lalu dia adalah seorang narapidana, kekasihnya mengkhianati dia lari
kepelukan lelaki lain. Karena emosinya dia melukai lelaki tersebut, maka dia
dari seorang mahasiswa di universitas terkenal menjadi seorang narapidana, dia
dipenjara selama 3 tahun.
Setelah
dia keluar dari penjara, kekasihnya telah menikah dengan orang lain, karena statusnya
sebagai bekas narapidana menyebabkannya ketika melamar pekerjaan menjadi bahan
ejekan dan penghinaan.
Dalam
keadaan sakit hati, Moore memutuskan akan menjadi perampok. Dia telah mengincar
di bagian selatan kota ada sebuah rumah yang akan menjadi sasarannya, para
orang dewasa dirumah tersebut semuanya pergi bekerja sampai malam baru pulang
kerumah, didalam rumah hanya ada seorang anak kecil buta yang tinggal
sendirian.
Dia
pergi ke rumah tersebut mencongkel pintu utama membawa sebuah pisau belati,
masuk ke dalam rumah, sebuah dan tiba-tiab suara lembut bertanya, “Siapa itu?”
Moore sembarangan menjawab, “Saya adalah teman papamu, dia memberikan kunci
rumah kepadaku.”
Anak
kecil ini sangat gembira, tanpa curiga berkata, “Selamat datang, namaku Kay, tetapi
papaku malam baru sampai ke rumah. Paman apakah engkau mau bermain sebentar
dengan saya?” Dia memandang dengan mata yang besar dan terang tetapi tidak
melihat apapun, dengan wajah penuh harapan, di bawah tatapan memohon yang
tulus, Moore lupa kepada tujuannya, langsung menyetujui.
Yang
membuat dia sangat terheran-heran adalah anak yang berumur 8 tahun dan buta ini
dapat bermain piano dengan lancar, lagu-lagu yang dimainkannya sangat indah dan
gembira, walaupun bagi seorang anak normal harus melakukan upaya besar sampai
ke tingkat seperti anak buta ini.
Setelah
selesai bermain piano anak ini melukis sebuah lukisan yang dapat dirasakan
didalam dunia anak buta ini, seperti matahari, bunga, ayah-ibu, teman-teman,
dunia anak buta ini rupanya tidak kosong, walaupun lukisannya kelihatannya
sangat canggung, yang bulat dan persegi tidak dapat dibedakan, tetapi dia
melukis dengan sangat serius dan tulus.
“Paman,
apakah matahari seperti ini?” Moore tiba-tiba merasa sangat terharu, lalu dia
melukis di telapak tangan anak ini beberapa bulatan, “Matahari bentuknya bulat
dan terang, dan warnanya keemasan.”
“Paman,
apa warna keemasan itu?” dia mendongakkan wajahnya yang mungil bertanya, Moore
terdiam sejenak, lalu membawanya ketempat terik matahari, “Emas adalah sebuah
warna yang sangat vitalitas, bisa membuat orang merasa hangat, sama seperti
kita memakan roti yang bisa memberi kita kekuatan.”
Anak
buta ini dengan gembira dengan tangannya meraba ke empat penjuru, “Paman, saya
sudah merasakan, sangat hangat, dia pasti akan sama dengan warna senyuman
paman.” Moore dengan penuh sabar menjelaskan kepadanya berbagai warna dan
bentuk barang. Dia sengaja menggambarkan dengan hidup, sehingga anak yang penuh
imajinatif ini mudah mengerti. Anak buta ini mendengar ceritanya dengan sangat
serius, walaupun dia buta, tetapi rasa sentuh dan pendengaran anak ini lebih
tajam dan kuat daripada anak normal, tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat.
Akhirnya,
Moore teringat tujuan kedatangannya, tetapi Moore tidak mungkin lagi merampok.
Hanya karena kecaman dan ejekan dari masyarakat dia akan melakukan kejahatan
lagi, berdiri di hadapan Kay dia merasa sangat malu, lalu dia menulis sebuah
catatan untuk orang tua Kay,
“Tuan
dan nyonya yang terhormat, maafkan saya mencongkel pintu rumah kalian, kalian
adalah orang tua yang hebat, dapat mendidik anak yang demikian baik, walaupun
matanya buta, tetapi hatinya sangat terang, dia mengajarkan kepada saya banyak
hal, dan membuka pintu hati saya.”
Tiga
tahun kemudian, Moore menyelesaikan kuliahnya di universitas kedokteran, dan
memulai karirnya sebagai seorang dokter.
Enam
tahun kemudian, dia dan rekan-rekannya mengoperasi mata Kay, sehingga Kay bisa
melihat keindahan dunia ini, kemudian Kay menjadi seorang pianis terkenal, yang
mengadakan konser ke seluruh dunia, setiap mengadakan konser, Moore akan
berusaha menghadirinya, duduk disebuah sudut yang tidak mencolok, mendengarkan
musik indah menyirami jiwanya yang dimainkan oleh seorang pianis yang dulunya
buta.
Refleksi:
Ketika
Moore mengalami kekecewaan terhadap dunia dan kehidupannya, semangat dan
kehangatan Kay kecil yang buta ini yang memberikan kehangatan dan kepercayaan
diri kepadanya. Kay kecil yang tinggal didalam dunia yang gelap, sama sekali
tidak pernah putus asa dan menyia-nyiakan hidupnya, dia membuat orang menyadari
betapa besar vitalitas dalam hidup ini yang sanggup menyentuh hidup seseorang
hingga berubah.
Cinta
dan harapan akan dapat membuat seseorang kehilangan niat melakukan kejahatan,
sedikit harapan mungkin bisa menyembuhkan seorang yang putus asa, atau bahkan
bisa mengubah nasib kehidupan seseorang atau kehidupan banyak orang, seperti
Moore yang telah membantu banyak orang. Ketika mengalami putus asa maka bukalah
pintu hatimu, maka cahaya harapan akan menyinari hatimu.
Sampaikan Komentar anda dengan sopan dan bertanggung jawab
Trimakasih